Senin, 26 Januari 2015

WAHAI MIMPI




“Berhentilah Berlari Wahai Mimpiku”

Hai mimpiku, ku tahu kau terlalu berada di atas
Ketinggian dan mungkin mustahil
Namun, apakah salah jika aku ingin meraihnya?
Apakah salah jika aku ingin berapa di antara mimpi itu?
TIDAK!
Yang harus kulakukan hanyalah berlari dan melompat meraihmu
Namun kau makin tinggi saja
Ah Aku lelah berlari
Aku lelah melompat dan terus mengejarmu
Perlahan, mimpi itu juga tenggelam
Menjadi pajangan masa lalu
Tapi tiba tiba hatiku tersentak, ada yang kurang di hari-hariku
Kupikir dan kucari. Mimpi itulah
Sekarang ku susun rapi cara mengejarmu
Ku cari cara mendapatkanmu
Ku mulai berlari lagi tapi dalam zona yang berbeda
Dengan semangat yang meninggi
Ah mimpinya belum saja ku dapat
ku tak peduli, tetap ku berlari mengejarmu
walaupun sudah banyak duri duka yang menancap di kaki ini
Tiba-tiba aku melihat mimpi itu berlari dan berbalik arah
Menghampiriku dan tepat berapa di depanku
Seketika ku terdiam dan tersadar
Inikah mimpi yang ku kejar selama ini?
Mungkin mimpi itu sudah lelah kukejar, sudah lelah berlari
Sehingga menghampiriku untuk berhenti dan beristirahat bersamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar