“Berhentilah Berlari Wahai Mimpiku”
Hai
mimpiku, ku tahu kau terlalu berada di atas
Ketinggian
dan mungkin mustahil
Namun,
apakah salah jika aku ingin meraihnya?
Apakah
salah jika aku ingin berapa di antara mimpi itu?
TIDAK!
Yang harus kulakukan hanyalah berlari dan melompat
meraihmu
Namun kau makin tinggi saja
Ah Aku lelah berlari
Aku lelah melompat dan terus mengejarmu
Perlahan,
mimpi itu juga tenggelam
Menjadi
pajangan masa lalu
Tapi
tiba tiba hatiku tersentak, ada yang kurang di hari-hariku
Kupikir
dan kucari. Mimpi itulah
Sekarang ku susun rapi cara mengejarmu
Ku cari cara mendapatkanmu
Ku mulai berlari lagi tapi dalam zona yang berbeda
Dengan semangat yang meninggi
Ah
mimpinya belum saja ku dapat
ku
tak peduli, tetap ku berlari mengejarmu
walaupun
sudah banyak duri duka yang menancap di kaki ini
Tiba-tiba aku melihat mimpi itu berlari dan berbalik arah
Menghampiriku dan tepat berapa di depanku
Seketika ku terdiam dan tersadar
Inikah mimpi yang ku kejar selama ini?
Mungkin mimpi itu sudah lelah kukejar, sudah lelah
berlari
Sehingga menghampiriku untuk berhenti dan beristirahat
bersamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar