Selasa, 28 Mei 2013

PETUNJUK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


Karangan ilmiah adalah karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan tinjauan dalam bidang tertentu, yang disusun menurut metode tertentu secara
 sistematis.
            Ciri tertentu karya tulis adalah logis, sistematis, dan objektif.dikatakan logis apabila data, argument, penjelasan yang dikemukakan diterima oleh akal. Sistematis, setiap permasalahan yang diuraikan disusun secara teratur, runtut, tidak tumpang tindih. Sedangkan objektif adalah alasan, keterangan, penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya.
            Berbicara tentang karya tulis tentunya tidak terlepas dari penelitian. Berdasarkan tujuannya, penelitian pada hakikatnya merupakan usaha untuk menemukan, menggambarkan, dan mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan.

  1. “menemukan” berarti usaha untuk mendapatkan jawaban atas suatu permasalahan yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan, baik berupa ilmu baru maupun penerapan ilmu yang sudah ada.
  2. “menggambarkan” bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas atau untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan. Sedangkan “mengembangkan” bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada, berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada.
  3. “menguji” bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara sebab dan akibat dengan menggunakan percobaan atau uji hipotesis. Pengujia dilakukan jika apa yang sudah ada masih meragukan.

Secara umum jenis-jenis penelitian berdasarkan penggolongannya antara lain :
1.      Penggolongan menurut bidangnya : penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian biologi, penelitian ekonomi, dsb.
2.      Penggolongan menurut tempatnya : penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, penelitian lapangan.
3.      Penggolongan ditinjau dari segi kegunaan : penelitian dasar, penelitian terapan.
4.      Penggolongan  ditinjau dari segi metode kerja : penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian kaji tindak.
5.      Penggolongan menurut tujuannya : penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian verifikatif.

a.     Penelitian Eksploratif  
Penelitian eksploratif (penjajakan:proses, cara, menelaah) bertujuan untuk menemukan atau mendapatkan ide-ide baru untuk merumuskan masalah secara lebih terperinci dan untuk mengembangkan rumusan hipotesis. Dalam hal ini masalahnya sangat terbuka dan belum ada hipotesis.
Penelitian eksploratif ini dilakukan apabila pengetahuan tentang gejala yang diteliti masih sangat kurang. Seringkali penelitian seperti ini dilakukan sebagai suatu feasibility studi (studi kelayakan), artinya apakah penelitian dapat dilakukan ditinjau dari segi perolehan data yang diperlukan, tenaga kerja dan keuangan. Penelitian eksploratif juga sering berupa studi kasus, yaitu meneliti suatu kelompok atau golongan tertentu yang masih kurang diketahui.
b.  Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci mengenai gejala/ keadaan dan juga bersifat mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Karena bersifat mengembangkan maka penelitian ini disebut juga penelitian pengembang (Development Research).
Dalam penelitian ini masalah sudah jelas dan maksud pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mempertegas hipotesis-hipotesis, sehingga dapat membantu dalam pembentukan teori baru atau memperkokoh teori lama. Dalam penelitian deskriptif, mungkin saja sudah ada hipotesisnya atau mungkin belum ada.
Yang termasuk dalam jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi, yaitu mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis, krena itu juga disebut Action Research. Di samping itu metode survey juga termasuk jenis deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan tenaga, dan biaya yang cukup besar dengan sample (bidang IPSK) dpat mencapai 12.000 orang sebagai responden.
C.   Penelitian Verifikatif
Penelitian verifikatif (pengujian) bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan. Ada juga yang menyebutnya sebagai penelitian eksplanatori (penjelasan), yaitu menguji hipotesis tentang adanya hubungan sebab akibat penemuan teori baru. Metode penelitian yang termasuk jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaiti pengujian hipotesis melalui percobaan.
d.Penelitian Lapangan/Field research
Penelitian yang dilakukan di lapangan / medan tertentu.

e.Penelitian Perpustakaan
Penelitian yang dilaksanakan dalam kamar kerja penelitian atau dalam ruangan perpustakaan, sehingga peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek penelitian lewat buku-buku atau alat-alat audiovisual.
f. Penelitian Laboratorium
Penelitian yang dilakukan dalam ruangan laboratorium, dengan memanfaatkan peralatan yang tersedia misalnya obat-obatan, mikrobiologi, dll.
g. Penelitian dasar
Penelitian yang bertujuan menguji, mengembangkan suatu teori atau menemukan teori-teori baru.
h. Penelitian Terapan
Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh kegunaan praktis dalam kehidupan, atau digunakan untuk mengambil keputusan  atau tindakan-tindakan tertentu dalam waktu secepatnya. Hasil penelitian terapan tidak dituntut sebagai suatu penelitian baru, tetapi cukup merupakan aplikasi dari penelitian yang telah ada.
i.Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang menggunakan pengukuran dan analisis yang dikuantitatifkan, dengan menggunakan analisis statistic dan model matematik.
j. Penelitian Kualitatif
Penelitian yang mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris dan bukan kuantitatifikasi berdasarkan angka-angka.
k. Penelitian Kaji Tindak
  • Responden/ subjek penelitian terlibat secara aktif untuk berpartisipasi aktif dari penemuan dan perumusan masalah, proses penelitian, analisis data, sampai pengambilan keputusan.
  • Menekankan pemecahan masalah yang langsung yang langsung dirasakan dan bersifat praktis
  • Mementingkan proses dan hasil
  • Sintesis etik dan emik dalam memecahkan masalah dan merumuskan solusi
  • Masalah  ditentukan dan dirumuskan bersama oleh si peneliti dengan guru dan para siswa.
  • Suasana harus demokratis dan terbuka untuk mencari titik temu.




KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
A.    BAGIAN AWAL
1.Lembar Judul
a. Lembaran judul terdiri atas dua lembar, yakni :
1) Judul pada lembaran kulit muka luar dari bahan karton tebal/ hard cover berwarna
    ( warna tergantung peraturan local)
2) Judul pada kulit muka dalam.
           
b.      Lembaran judul berisikan :
1.      Judul karya ilmiah dengan huruf capital (huruf besar) dan disusun dalam bentuk piramida terbalik dengan jarak satu spasi (bila judul lebih dari satu baris), dan dicantumkan tanpa singkatan, kecuali singkatan yang sudah baku.
2.      Logo KIR/ sekolah
3.      Nama penulis masing-masing personel kelompok dan kelas
4.       Keterangan mengenai maksud penulisan, misalnya: karya tulis ( pada baris atas). Diajukan guna mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja atau diajukan guna melengkapi persyaratan mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja.
5.      Nama sekolah, kabupaten/kota tahun penulis, diketik dalam masing-masing baris dan di tempatkan di tengah-tengah margin horizontal.
c.       Syarat-syarat perumusan judul
1.      Topik permasalahan harus tercantum dalam judul;
2.      Adanya hubungan antarvariabel-variabel yang akan diteliti;
3.      Judul harus singkat, jelas, padat dan tidak bermakna ganda;
4.      Judul disusun dalam satu kalimat sederhana, mudah dimengerti dan tidak menimbulkan salah tafsir;
5.      Jumlah kata tidak melebihi sepuluh kata, dengan catatan bahwa nama instansi/ organisasi dihitung/ dianggap satu kata, sedangkan kata sambung tidak dihitung sebagai kata;
6.      Jika judul melebihi sepuluh kata, dapat dimanipulasi dengan membuat sub judul;
7.      Kalimat judul tidak boleh puistis;
8.      Sedapat mungkin dihindari “singkatan kata”;
9.      Pada akhir kalimat jangan dibubuhi tanda baca;
10.  Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

        2. lembar persetujuan
Merupakan ruang tanda tangan para pembimbing materi dan pembimbing teknik penulisan, sebagai bukti bahw penulisan karya ilmiah telah dibimbing dan disetujui para pembimbing untuk dipresentasikan.

3. Lembaran Motto dan atau persembahan
Motto dalam tulisan ilmiah berarti menunjukkan pendirian, prinsip penulis dan merupakan pandangan hidup yang digunakan penulis, jadi motto bukan sekedar kata-kata indah. Motto ditulis dalam kalimat pendek berupa semboyan yang puitis. Motto dicantumkan di bagian bawah kanan.

4. Kata Pengantar
Kata pengantar harus singkat, jelas, dan tidak lebih dari dua halaman. Kata pengantar berisi
            pernyataan pribadi penulis, al :
·               Penjelasan maksud penulisan karya ilmiah, dan mengapa tertarik memilih topic yang
         akan dibahas;
·               Suka duka ketika pengumpulan data (bila diperlukan);
·               Ucapan terima kasih terhadap pihak-pihak yang membantu;
·               Harapan-harapan tentang manfaat hasil penelitian.

4.      Abstrak (bila diperlukan)
Abstrak adalah intisari atau gambaran singkat hasil penelitian yang mencakup masalah, metode penelitian, analisis data, dan hasil-hasil utama dan implikasinya. Seluruh kalimat dalam abstrak maksimal sebanyak 200 kata (kata penghubung tidak dihitung) dan diketik dengan spasi rapat.

5.      Daftar Isi
6.      Daftar Tabel (apabila jumlahnya lebih dari tiga gambar/ grafik)
7.      Daftar gambar/grafik (apabila jumlahnya lebih dari tiga gambar/grafik)

B. BAGIAN POKOK
1. Bab Pendahuluan
      a. Latar Belakang Masalah
          Yaitu memberikan alasan mengapa masalah itu yang dipilih dan perlu diteliti, apa saja 
    keunikan-keunikannya sehingga diangkat menjadi masalah yang perlu diteliti.
b. Pemasalahan atau perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, untuk melakukan penelitian lebih terarah, maka masalah tersebut perlu diidentifikasi sehingga dapat diprediksi alternatif-alternatif sebab terjadinya masalah. Harus dibatasi dengan melakukan pemilihan masalah dari beberapa masalah yang teridentifikasi. Ruang lingkup batasan masalah tersebut jangan terlampau luas atau terlampau sempit. Kemudian, pada alinea terakhir disusun perumusan masalah dalam bentuk kalimat Tanya yang mengandung variabel-variabel yang jelas dan dapat memberikan petunjuk tentang mungkinnya dilaksanakan pengumpulan data. Dengan demikian masalah penelitian yang diungkapkan dalam kalimat Tanya tersebut harus dijawab dalam pembahasan dan kesimpulan.

d.       Tujuan dan manfaat Penelitian
1.      Tujuan penelitian merupakan jawaban terhadap “mengapa penelitian dilakukan”.
Tujuan  penelitian berkaitan erat dengan pokok-pokok permasalahan.
2.      Manfaat penelitian adalah manfaat yang dapat disumbangkan baik kepentingan dunia akademis/ilmiah maupun terhadap dunia praktis.
e.  Sistematika Penulisan (bila diperlukan)
Harus memuat inti materi bab demi bab yang jelas kaitannya serta menggambarkan logika berpikir. Jadi, bukan memindahkan daftar isi dengan susunan berbeda.

2. Bab Tinjauan Pustaka
     a. Tinjauan Pustaka
         Judul bab ini (BAB II) tidak harus “Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori”. Tetapi dapat disesuaikan dengan materi yang dibahas. Tinjauan Pustaka merupakan uraian sistematis tentang teori-teori yang terpilih dan berkaitan (relevan) dengan pokok permasalahan yang mencakup variable-variabel yang digunakan sesuai dengan pendekatan penulis dalam mengkaji dan memecahkan masalah yang diteliti. Sebenarnya tinjauan pustaka ini merupakan hasil penelitian kepustakaan yang digabung dengan pendapat penulis sendiri, sekaligus sebagai dasar untuk membuat alternative pemecahan masalah.
      b. Kerangka pemikiran
         merupakan alur pemikiran penulis tentang berbagai factor yang dikaitkan dengan masalah penelitian yang dijabarkan dari tinjauan pustaka. Kerangka pemikiran ini berisi hasil pemikiran penulis tentang kaitan variable-variabel yang terlibat dalam penelitian, yang mencakup variable bebas masing-masing sub variabelnya dan variable terikat serta masing-masing sub variabelnya. Setelah diuraikan secara rinci, sebaiknya dibuat model tentang hubungan variabel-variabel tersebut.
c.   Model Penelitian (apabila diperlukan)
Adalah ringkasan dari kerangka pemikiran yang mengandung indicator atau sub variable dari masing-masing variable  yang akan diteliti, sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas. Model penelitian disajikan dalam bentuk skema, diagram, bagan, proses atau persamaan bila perlu dilengkapi dengan penjelasan secara naratif.
d.      Definisi Operasional Variabel
Bertujuan untuk menjelaskan arti masing-masing variable. Dalam dunia teori maupun praktik, suatu variable atau istilah dapat mempunyai makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Untuk itu, dijelaskan agar tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan indicator, instrument dan data yang akan dikumpulkan. Dengan demikian definisi operasional variable adalah definisi beberapa variable dengan cara memberikan arti atau spesifikasi kegiatan ataupun petunjuk bagaimana suatu variable dapat diukur dan dapat diamati.
e.       Perumusan Anggapan Dasar dan Hipotesis
Tidak semua hasil kegiatan dilengkapi dengan anggapan dasar dan hipotesis, tergantung dari jenis penelitian yang digunakan. Bila ditinjau berdasarkan tujuan penelitian : (1) penelitian eksploratif tidak perlu menggunakan anggapan dasar dan hipoitesis, (2) penelitian deskriptif/ pengembangan boleh atau tidak perlu menggunakan anggapan dasar dan hipotesis, bila menggunakan anggapan dasar dan hipotesis, maka hipotesis tersebut tidak diuji melalui uji statistic, tetapi hasil pembahasan / analisis data harus sesuai dengan perumusan hipotesis, dan (3) penelitian verifikatif atau penelitian eksplanatori (penjelasan) harus menggunakan anggapan dasar dan hipotesis dan diuji melalui uji statistic.
1)      Anggapan Dasar
Anggapan dasar atau asumsi dasar atau postulat penelitian disusun berdasarkan teori-teori yang ada untuk mempertegas variable yang menjadi pusat perhatian penelitian dan berguna sebagai landasan berpikir dalam penyusunan hipotesis. Anggapan dasar sebenarnya adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diyakini oleh si peneliti.
2)      Hipotesis
      Adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian secara teoritis dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat penyataan dan jelas terlihat pertautan antara beberapa variable yang akan diteliti. Jenis hipotesis yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah : (1) hipotesis kerja / hipotesis alternative (Ha), dan (2) hipotesis nol/nihil (Ho) / hipotesis statistik, karena diuji dengan uji statistik.
3. BAB Metode Penelitian

  1. Jenis-jenis penelitian (sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan)
  2. Metode dan teknik pengumpulan data
  3. Metode dan teknik pengambilan / penarikan sample
  4. Populasi dan sample
  5. Waktu dan tempat/ lokasi penelitian. Waktu penelitian dipaparkan dalam gant chart atau network analisis, sedangkan lokasi penelitian sebaiknya dipaparkan dalam denah yang dilengkapi dengan penjelasan secara naratif
  6. Teknik pengelolaan dan analisis data

4. BAB Penyajian dan Analisis Data atau Hasil dan Pembahasan
 Bab ini harus dapat mengungkapkan masalah yang didukung dalam penyajian data yang diperoleh dari penelitian empiris. Masalah tersebut dianalisis dan penyebabnya juga dianalisis dengan menggunakan logika berpikir, yaitu dengan mengemukakan alternative-alternatif yang dapat diterapkan. Hasil pembahasan ini merupakan hasil penelitian dan merupakan jawaban empiris yang dibandingkan dengan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam bab landasan teori (tinjauan pustaka), selanjutnya dilakukan interpretasi hasil analisis yang akhirnya diberi kesimpulan. Hasil pembahasan ini akan membuka jalan untuk mengembangkan saran-saran pemecahan masalah. Dengan penyajian data hasil penelitian, umumnya disajikan dalam bentuk table/grafik. Di samping itu di beberapa akademik sebelum penyajian dalam data dalam bentuk tabel dan grafik tersebut, terlebih dahulu disajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian (perusahaan ) yang mencakup : (1) sejarah, (2) struktur organisasi, dan (3) kegiatan perusahaan; sedangkan di beberapa akademik lainnya, penyajian mengenai gambaran umum perusahaan tersebut dimasukkan dalam bab landasan teori (tergantung peraturan local).

6.      BAB Kesimpulan dan Saran

C.   BAGIAN AKHIR
  1. Daftar Pustaka
Memuat semua tulisan ilmiah yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam  penelitian yang mencakup sumber kutipan langsung dan tidak langsung, yaitu berupa bacaan sebagai pembanding. Umumnya daftar pustaka untuk program D3 minimal sebanyak 15 judul buku ilmiah, sedangka untuk program S1 minimal 25 judul buku ilmiah.
  1. Riwayat Hidup (bila diperlukan)
Lembaran riwayat hidup mencakup nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, sekolah/ alamat, kelas, nama kedua orang tua, riwayat pendidikan formal, pekerjaan (kuesioner), formulir, peraturan dsb.



 PETUNJUK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


Karangan ilmiah adalah karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan tinjauan dalam bidang tertentu, yang disusun menurut metode tertentu secara
 sistematis.
            Ciri tertentu karya tulis adalah logis, sistematis, dan objektif.dikatakan logis apabila data, argument, penjelasan yang dikemukakan diterima oleh akal. Sistematis, setiap permasalahan yang diuraikan disusun secara teratur, runtut, tidak tumpang tindih. Sedangkan objektif adalah alasan, keterangan, penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya.
            Berbicara tentang karya tulis tentunya tidak terlepas dari penelitian. Berdasarkan tujuannya, penelitian pada hakikatnya merupakan usaha untuk menemukan, menggambarkan, dan mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan.

  1. “menemukan” berarti usaha untuk mendapatkan jawaban atas suatu permasalahan yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan, baik berupa ilmu baru maupun penerapan ilmu yang sudah ada.
  2. “menggambarkan” bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas atau untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan. Sedangkan “mengembangkan” bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada, berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada.
  3. “menguji” bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara sebab dan akibat dengan menggunakan percobaan atau uji hipotesis. Pengujia dilakukan jika apa yang sudah ada masih meragukan.

Secara umum jenis-jenis penelitian berdasarkan penggolongannya antara lain :
1.      Penggolongan menurut bidangnya : penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian biologi, penelitian ekonomi, dsb.
2.      Penggolongan menurut tempatnya : penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, penelitian lapangan.
3.      Penggolongan ditinjau dari segi kegunaan : penelitian dasar, penelitian terapan.
4.      Penggolongan  ditinjau dari segi metode kerja : penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian kaji tindak.
5.      Penggolongan menurut tujuannya : penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian verifikatif.

a.     Penelitian Eksploratif  
Penelitian eksploratif (penjajakan:proses, cara, menelaah) bertujuan untuk menemukan atau mendapatkan ide-ide baru untuk merumuskan masalah secara lebih terperinci dan untuk mengembangkan rumusan hipotesis. Dalam hal ini masalahnya sangat terbuka dan belum ada hipotesis.
Penelitian eksploratif ini dilakukan apabila pengetahuan tentang gejala yang diteliti masih sangat kurang. Seringkali penelitian seperti ini dilakukan sebagai suatu feasibility studi (studi kelayakan), artinya apakah penelitian dapat dilakukan ditinjau dari segi perolehan data yang diperlukan, tenaga kerja dan keuangan. Penelitian eksploratif juga sering berupa studi kasus, yaitu meneliti suatu kelompok atau golongan tertentu yang masih kurang diketahui.
b.  Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci mengenai gejala/ keadaan dan juga bersifat mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Karena bersifat mengembangkan maka penelitian ini disebut juga penelitian pengembang (Development Research).
Dalam penelitian ini masalah sudah jelas dan maksud pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mempertegas hipotesis-hipotesis, sehingga dapat membantu dalam pembentukan teori baru atau memperkokoh teori lama. Dalam penelitian deskriptif, mungkin saja sudah ada hipotesisnya atau mungkin belum ada.
Yang termasuk dalam jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi, yaitu mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis, krena itu juga disebut Action Research. Di samping itu metode survey juga termasuk jenis deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan tenaga, dan biaya yang cukup besar dengan sample (bidang IPSK) dpat mencapai 12.000 orang sebagai responden.
C.   Penelitian Verifikatif
Penelitian verifikatif (pengujian) bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan. Ada juga yang menyebutnya sebagai penelitian eksplanatori (penjelasan), yaitu menguji hipotesis tentang adanya hubungan sebab akibat penemuan teori baru. Metode penelitian yang termasuk jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaiti pengujian hipotesis melalui percobaan.
d.Penelitian Lapangan/Field research
Penelitian yang dilakukan di lapangan / medan tertentu.

e.Penelitian Perpustakaan
Penelitian yang dilaksanakan dalam kamar kerja penelitian atau dalam ruangan perpustakaan, sehingga peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek penelitian lewat buku-buku atau alat-alat audiovisual.
f. Penelitian Laboratorium
Penelitian yang dilakukan dalam ruangan laboratorium, dengan memanfaatkan peralatan yang tersedia misalnya obat-obatan, mikrobiologi, dll.
g. Penelitian dasar
Penelitian yang bertujuan menguji, mengembangkan suatu teori atau menemukan teori-teori baru.
h. Penelitian Terapan
Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh kegunaan praktis dalam kehidupan, atau digunakan untuk mengambil keputusan  atau tindakan-tindakan tertentu dalam waktu secepatnya. Hasil penelitian terapan tidak dituntut sebagai suatu penelitian baru, tetapi cukup merupakan aplikasi dari penelitian yang telah ada.
i.Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang menggunakan pengukuran dan analisis yang dikuantitatifkan, dengan menggunakan analisis statistic dan model matematik.
j. Penelitian Kualitatif
Penelitian yang mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris dan bukan kuantitatifikasi berdasarkan angka-angka.
k. Penelitian Kaji Tindak
  • Responden/ subjek penelitian terlibat secara aktif untuk berpartisipasi aktif dari penemuan dan perumusan masalah, proses penelitian, analisis data, sampai pengambilan keputusan.
  • Menekankan pemecahan masalah yang langsung yang langsung dirasakan dan bersifat praktis
  • Mementingkan proses dan hasil
  • Sintesis etik dan emik dalam memecahkan masalah dan merumuskan solusi
  • Masalah  ditentukan dan dirumuskan bersama oleh si peneliti dengan guru dan para siswa.
  • Suasana harus demokratis dan terbuka untuk mencari titik temu.


KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
A.    BAGIAN AWAL
1.Lembar Judul
a. Lembaran judul terdiri atas dua lembar, yakni :
1) Judul pada lembaran kulit muka luar dari bahan karton tebal/ hard cover berwarna
    ( warna tergantung peraturan local)
2) Judul pada kulit muka dalam.
           
b.      Lembaran judul berisikan :
1.      Judul karya ilmiah dengan huruf capital (huruf besar) dan disusun dalam bentuk piramida terbalik dengan jarak satu spasi (bila judul lebih dari satu baris), dan dicantumkan tanpa singkatan, kecuali singkatan yang sudah baku.
2.      Logo KIR/ sekolah
3.      Nama penulis masing-masing personel kelompok dan kelas
4.       Keterangan mengenai maksud penulisan, misalnya: karya tulis ( pada baris atas). Diajukan guna mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja atau diajukan guna melengkapi persyaratan mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja.
5.      Nama sekolah, kabupaten/kota tahun penulis, diketik dalam masing-masing baris dan di tempatkan di tengah-tengah margin horizontal.
c.       Syarat-syarat perumusan judul
1.      Topik permasalahan harus tercantum dalam judul;
2.      Adanya hubungan antarvariabel-variabel yang akan diteliti;
3.      Judul harus singkat, jelas, padat dan tidak bermakna ganda;
4.      Judul disusun dalam satu kalimat sederhana, mudah dimengerti dan tidak menimbulkan salah tafsir;
5.      Jumlah kata tidak melebihi sepuluh kata, dengan catatan bahwa nama instansi/ organisasi dihitung/ dianggap satu kata, sedangkan kata sambung tidak dihitung sebagai kata;
6.      Jika judul melebihi sepuluh kata, dapat dimanipulasi dengan membuat sub judul;
7.      Kalimat judul tidak boleh puistis;
8.      Sedapat mungkin dihindari “singkatan kata”;
9.      Pada akhir kalimat jangan dibubuhi tanda baca;
10.  Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

        2. lembar persetujuan
Merupakan ruang tanda tangan para pembimbing materi dan pembimbing teknik penulisan, sebagai bukti bahw penulisan karya ilmiah telah dibimbing dan disetujui para pembimbing untuk dipresentasikan.

3. Lembaran Motto dan atau persembahan
Motto dalam tulisan ilmiah berarti menunjukkan pendirian, prinsip penulis dan merupakan pandangan hidup yang digunakan penulis, jadi motto bukan sekedar kata-kata indah. Motto ditulis dalam kalimat pendek berupa semboyan yang puitis. Motto dicantumkan di bagian bawah kanan.

4. Kata Pengantar
Kata pengantar harus singkat, jelas, dan tidak lebih dari dua halaman. Kata pengantar berisi
            pernyataan pribadi penulis, al :
·               Penjelasan maksud penulisan karya ilmiah, dan mengapa tertarik memilih topic yang
         akan dibahas;
·               Suka duka ketika pengumpulan data (bila diperlukan);
·               Ucapan terima kasih terhadap pihak-pihak yang membantu;
·               Harapan-harapan tentang manfaat hasil penelitian.

4.      Abstrak (bila diperlukan)
Abstrak adalah intisari atau gambaran singkat hasil penelitian yang mencakup masalah, metode penelitian, analisis data, dan hasil-hasil utama dan implikasinya. Seluruh kalimat dalam abstrak maksimal sebanyak 200 kata (kata penghubung tidak dihitung) dan diketik dengan spasi rapat.

5.      Daftar Isi
6.      Daftar Tabel (apabila jumlahnya lebih dari tiga gambar/ grafik)
7.      Daftar gambar/grafik (apabila jumlahnya lebih dari tiga gambar/grafik)

B. BAGIAN POKOK
1. Bab Pendahuluan
      a. Latar Belakang Masalah
          Yaitu memberikan alasan mengapa masalah itu yang dipilih dan perlu diteliti, apa saja 
    keunikan-keunikannya sehingga diangkat menjadi masalah yang perlu diteliti.
b. Pemasalahan atau perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, untuk melakukan penelitian lebih terarah, maka masalah tersebut perlu diidentifikasi sehingga dapat diprediksi alternatif-alternatif sebab terjadinya masalah. Harus dibatasi dengan melakukan pemilihan masalah dari beberapa masalah yang teridentifikasi. Ruang lingkup batasan masalah tersebut jangan terlampau luas atau terlampau sempit. Kemudian, pada alinea terakhir disusun perumusan masalah dalam bentuk kalimat Tanya yang mengandung variabel-variabel yang jelas dan dapat memberikan petunjuk tentang mungkinnya dilaksanakan pengumpulan data. Dengan demikian masalah penelitian yang diungkapkan dalam kalimat Tanya tersebut harus dijawab dalam pembahasan dan kesimpulan.

d.       Tujuan dan manfaat Penelitian
1.      Tujuan penelitian merupakan jawaban terhadap “mengapa penelitian dilakukan”.
Tujuan  penelitian berkaitan erat dengan pokok-pokok permasalahan.
2.      Manfaat penelitian adalah manfaat yang dapat disumbangkan baik kepentingan dunia akademis/ilmiah maupun terhadap dunia praktis.
e.  Sistematika Penulisan (bila diperlukan)
Harus memuat inti materi bab demi bab yang jelas kaitannya serta menggambarkan logika berpikir. Jadi, bukan memindahkan daftar isi dengan susunan berbeda.

2. Bab Tinjauan Pustaka
     a. Tinjauan Pustaka
         Judul bab ini (BAB II) tidak harus “Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori”. Tetapi dapat disesuaikan dengan materi yang dibahas. Tinjauan Pustaka merupakan uraian sistematis tentang teori-teori yang terpilih dan berkaitan (relevan) dengan pokok permasalahan yang mencakup variable-variabel yang digunakan sesuai dengan pendekatan penulis dalam mengkaji dan memecahkan masalah yang diteliti. Sebenarnya tinjauan pustaka ini merupakan hasil penelitian kepustakaan yang digabung dengan pendapat penulis sendiri, sekaligus sebagai dasar untuk membuat alternative pemecahan masalah.
      b. Kerangka pemikiran
         merupakan alur pemikiran penulis tentang berbagai factor yang dikaitkan dengan masalah penelitian yang dijabarkan dari tinjauan pustaka. Kerangka pemikiran ini berisi hasil pemikiran penulis tentang kaitan variable-variabel yang terlibat dalam penelitian, yang mencakup variable bebas masing-masing sub variabelnya dan variable terikat serta masing-masing sub variabelnya. Setelah diuraikan secara rinci, sebaiknya dibuat model tentang hubungan variabel-variabel tersebut.
c.   Model Penelitian (apabila diperlukan)
Adalah ringkasan dari kerangka pemikiran yang mengandung indicator atau sub variable dari masing-masing variable  yang akan diteliti, sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas. Model penelitian disajikan dalam bentuk skema, diagram, bagan, proses atau persamaan bila perlu dilengkapi dengan penjelasan secara naratif.
d.      Definisi Operasional Variabel
Bertujuan untuk menjelaskan arti masing-masing variable. Dalam dunia teori maupun praktik, suatu variable atau istilah dapat mempunyai makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Untuk itu, dijelaskan agar tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan indicator, instrument dan data yang akan dikumpulkan. Dengan demikian definisi operasional variable adalah definisi beberapa variable dengan cara memberikan arti atau spesifikasi kegiatan ataupun petunjuk bagaimana suatu variable dapat diukur dan dapat diamati.
e.       Perumusan Anggapan Dasar dan Hipotesis
Tidak semua hasil kegiatan dilengkapi dengan anggapan dasar dan hipotesis, tergantung dari jenis penelitian yang digunakan. Bila ditinjau berdasarkan tujuan penelitian : (1) penelitian eksploratif tidak perlu menggunakan anggapan dasar dan hipoitesis, (2) penelitian deskriptif/ pengembangan boleh atau tidak perlu menggunakan anggapan dasar dan hipotesis, bila menggunakan anggapan dasar dan hipotesis, maka hipotesis tersebut tidak diuji melalui uji statistic, tetapi hasil pembahasan / analisis data harus sesuai dengan perumusan hipotesis, dan (3) penelitian verifikatif atau penelitian eksplanatori (penjelasan) harus menggunakan anggapan dasar dan hipotesis dan diuji melalui uji statistic.
1)      Anggapan Dasar
Anggapan dasar atau asumsi dasar atau postulat penelitian disusun berdasarkan teori-teori yang ada untuk mempertegas variable yang menjadi pusat perhatian penelitian dan berguna sebagai landasan berpikir dalam penyusunan hipotesis. Anggapan dasar sebenarnya adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diyakini oleh si peneliti.
2)      Hipotesis
      Adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian secara teoritis dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat penyataan dan jelas terlihat pertautan antara beberapa variable yang akan diteliti. Jenis hipotesis yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah : (1) hipotesis kerja / hipotesis alternative (Ha), dan (2) hipotesis nol/nihil (Ho) / hipotesis statistik, karena diuji dengan uji statistik.
3. BAB Metode Penelitian

  1. Jenis-jenis penelitian (sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan)
  2. Metode dan teknik pengumpulan data
  3. Metode dan teknik pengambilan / penarikan sample
  4. Populasi dan sample
  5. Waktu dan tempat/ lokasi penelitian. Waktu penelitian dipaparkan dalam gant chart atau network analisis, sedangkan lokasi penelitian sebaiknya dipaparkan dalam denah yang dilengkapi dengan penjelasan secara naratif
  6. Teknik pengelolaan dan analisis data

4. BAB Penyajian dan Analisis Data atau Hasil dan Pembahasan
 Bab ini harus dapat mengungkapkan masalah yang didukung dalam penyajian data yang diperoleh dari penelitian empiris. Masalah tersebut dianalisis dan penyebabnya juga dianalisis dengan menggunakan logika berpikir, yaitu dengan mengemukakan alternative-alternatif yang dapat diterapkan. Hasil pembahasan ini merupakan hasil penelitian dan merupakan jawaban empiris yang dibandingkan dengan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam bab landasan teori (tinjauan pustaka), selanjutnya dilakukan interpretasi hasil analisis yang akhirnya diberi kesimpulan. Hasil pembahasan ini akan membuka jalan untuk mengembangkan saran-saran pemecahan masalah. Dengan penyajian data hasil penelitian, umumnya disajikan dalam bentuk table/grafik. Di samping itu di beberapa akademik sebelum penyajian dalam data dalam bentuk tabel dan grafik tersebut, terlebih dahulu disajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian (perusahaan ) yang mencakup : (1) sejarah, (2) struktur organisasi, dan (3) kegiatan perusahaan; sedangkan di beberapa akademik lainnya, penyajian mengenai gambaran umum perusahaan tersebut dimasukkan dalam bab landasan teori (tergantung peraturan local).

6.      BAB Kesimpulan dan Saran

C.   BAGIAN AKHIR
  1. Daftar Pustaka
Memuat semua tulisan ilmiah yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam  penelitian yang mencakup sumber kutipan langsung dan tidak langsung, yaitu berupa bacaan sebagai pembanding. Umumnya daftar pustaka untuk program D3 minimal sebanyak 15 judul buku ilmiah, sedangka untuk program S1 minimal 25 judul buku ilmiah.
  1. Riwayat Hidup (bila diperlukan)
Lembaran riwayat hidup mencakup nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, sekolah/ alamat, kelas, nama kedua orang tua, riwayat pendidikan formal, pekerjaan (kuesioner), formulir, peraturan dsb.




                 



           
     











                 



           
     











Tidak ada komentar:

Posting Komentar