Sepucuk Surat Terakhir
Tahun ini adalah awal kita
bertemu. Ketika itu aku baru tamat SMA
dan masuk ke kampus favoriteku,tinggal bersama bibi .di tengah jalan kita
berpapasan . kau tersenyum padaku dan aku juga terseyum padamu padahal kita
belum saling mengenal .Sejak itu aku bertanya tanya dalam hati sebenarnya
apakah arti dari senyummu itu. Aku berusaha mencari tau tentangmu ,tentang
sosok yang bagiku memiliki senyuman termanis.
Keesokan harinya adalah awal aku masuk
ke kampus baruku ini, Aku tak menyangka kalau kau juga berada di kampus yang
sama padaku. dan lagi lagi kau tersenyum padaku. Aku benar-benar merasah ingin
tahu mengenai kamu.Setelah beberapa jam belajar dan sebelum keluar kau datang
menghampiri aku dan bertanya siapa namaku. Waktu itu aku merasah sangat bahagia
dan aku menjawab pertanyaanmu bahwa aku hafizah. Aku bertanya balik padamu
dank au menjawab bahwa kau adalah Hafid.Pada hari itu kau mulai bertanya
tentang aku . Aku pun merasah kalau kau sangat asik dalam berbagi cerita. Aku memang
belum banyak mengenal teman-teman baru disana
baru kau dan icha, tapi aku akan berusaha berbuat baik untuk semua
teman-teman aku .
Tak terasah sudah satu tahun aku
bersekolah dan tinggal di sini. Kita semakin dekat dan sebagai seorang sahabat. Kau selalu membuat aku tertawa dengan lelucon-leluconmu itu . Ku ingat sore
itu kau ajak aku keluar jalan-jalan
menikmati indahnya puncak. Ku ingat hari itu kita bercanda bersama, tertawa
bersama, dan berfoto bersama. Aku kaget ketika kau pura-pura terjatuh, dan
ternayata kau hanya bercanda padaku. Rasanya hari itu adalah hari di mana kita
tuliskan banyak cerita-cerita indah.
Kau
juga sudah di kenal baik oleh bibi aku, kita selalu belajar bersama dan
mengerjakan tugas secara bersama-sama. Tapi belakangan ini aku tak masuk
sekolah, pagi itu aku pingsan dan masuk rumah sakit.Kau berusaha menghubungi
aku, kau khawatir padaku. Kemudian bibi menjawab telponmu dan memberitahukan
kalau aku masuk rumah sakit, setelah pulang dari kampus kau bergegas menuju ke
rumah sakit . Aku menghampiri aku yang sedang terbaring lemas dan aku
mengatakan kalau aku baik-baik saja, cuma saja hanya kelelahan karena aktivitas
.
Dalam sebulan aku masuk rumah sakit 4
kali, akupun tahu bahwa aku memiliki
penyakit tumor di kepala yang kata dokter aku hanya memiliki waktu bertahan
hidup paling lama 1 tahun. Aku terkejut mendengar kabar itu, tapi harus bagaimana
lagi mungkin ini jalan Tuhan untukku, aku harus kuat. Setiap harinya ku
berdoa agar aku bisa di berikan kesempatan hidup lebih lama, ku ingin memberikan
sedikit kebahagiaan untuk orang-orang yang ada di sekitar aku . Aku tak
memberitahumu mengenai penyakitku ini, aku takut kamu akan merasa kasihan
pada aku. Aku ingin tak ada seorangpun yang tau mengenai penyakit ini. Ku
ingin cukup aku saja yang merasakan hal ini.
Pagi ini adalah hari ulang tahun aku, yg bertepatan
tanggal 7 agustus. Aku harap hari ini
lebih baik dari hari-hari sebelumnya, aku juga berharap semoga Tuhan
mendengarkan pinta hatiku, aku ingin berbagi kasih sayang, menyadarkan orang
yang takut akan cinta bahwa cinta itu indah, tergantung bagaimana mereka
memperlakukan cintanya. Tiba-tiba hpku berbunyi, ku lihat tak ada nomor,
awalnya aku tak ingin mengangkatnya. Tapi aku berpikir mungkin saja ini ayah
atau ibu yang rindu padaku. Kemudia aku mengangkat telponmu dan berkata ‘’
Assalamu Alaikum, ini dengan siapa?’’
kau menjawabnya
‘’ wa’alaikum salam, aku Hafid, selamat ulang tahun yah, semoga di tahun
ini semua keinginanmu bisa terwujudkan, tambahmu semoga kau makin cantik ‘’.Aku tersenyum mendengarnya . ‘’ Makasih
Hafid, tapi dari mana kau mengetahui hari ini aku ulang tahun?’’ kataku
, ‘’Ya tahu donk, sekarang kan kamu sudah menjadi sahabat aku, jadi apa yang
tidak saya ketahui tentang sahabatku ini’’ katamu sambil tertawa. Aku
benar-benar bahagia , karena kau adalah orang pertama yang mengucapkan selamat
ulang tahun padaku. ‘’ Tapii, dari mana juga kau tahu nomor hp aku ‘’ kataku. ‘’ Aku kan sudah bilang semua tentangmu akan saya cari tau ‘’ jawabmu. Aku
tertawa mendengar itu.Setelah brbicara dan bercanda Kau mengajakku makan malam
bersama katanya kau ingin meneraktirku karena hari ini adalah hari ulang tahun
aku. Akupun setuju akan ajakanmu itu.
Malam pun tiba, kau datang di rumah
dan mengatakan pada bibi bahwa kau ingin mengajak aku makan malam , bibi setuju
.entah kenapa kau selalu bisa mengambil hati bibi. Akhirnya kita keluar makan
malam bersama di sebuah restoran.
Sementara
makan, tiba-tiba kau mengatakan ‘’Hafizah’’, aku menjawab ia ‘’ ada apa Hafid
?’’.
Kau
mengatakan ‘’ sebenarnya aku menyayangimu mulai dari pertama kita bertemu,
mulai dari awal aku tersenyum padamu aku sudah menyayangimu, ketika kita
belajar bersama aku sudah menyayangimu, ketika kita jalan-jalan, tertawa
bersama akupun sudah menyayangimu, hingga sekarang akupun masih menyayangimu’’. Aku tersedak mendengar kata-katamu itu, aku terkejut dan berfikir kalau kau
hanya bercanda. Aku mengatakan ‘’ Bercandaan kamu nggak lucu ‘’. Engkaupun
menjawab kalau dirimu tak bercanda dan kamu serius akan hal itu, ’’ mungkin aku
salah telah mengatakan ini, tapi inilah isi hatiku, aku benar –benar menyayangimu’’, ’’tapi Hafid aku bukanlah wanita yang
sempurna untukmu, aku tahu aku juga mampu menyangimu, tapi aku tak tahu apakah
aku akan mnyayangimu selamanya?’’ jawabku saat itu ‘’ Aku juga tak butuh seorang
yang sempurna, aku merasah tenang ketika bersamamu, aku merasah bahagia
ketika kau di samping aku,dan aku merasah kau adalah orang yang mampu
menenangkanku’’ katamu. Mendengar kata-katamu itu aku merasah bahagia ,merasah
melayang. Aku juga tak tahu bahwa kau menyayangi aku.
Aku
mengatakan ‘’ya kita bisa menjalani hari-hari kita seperti biasanya’’, aku tak
ingin membuatmu terluka, saat itu aku tak tahu bahwa sebenarnya aku juga
menyayangimu dari awal.
Setelah
kejadian itu, hari-hari kita terlewatkan dengan sangat indah, penuh banyak
kenangan. Kau selalu mengerti aku, setiap subuh kau bangunkan aku untuk
shalat, kau ajarkan aku untuk jadi lebih baik. Aku merasah bahagia akan hal
itu, kau telah mengubahku menjadi lebih baik dari sebelumnya.Katamu kau akan
membuatku tuk selalu tersenyum bahagia, kau tak ingin membuat aku terluka. Setiap paginya kau juga selalu memberikan aku
sepucuk bunga mawar merah.
Hari-hari telah berlalu dengan banyak
cerita indah dan tak terasah hubunga kita sudah mencapai 7 bulan. Aku semakin
percaya bahwa kau memang tulus menyayangiku. kau selalu menjagaku.
Di
dalam kamarku, aku selau menyimpan semua bunga yang telah kau berikan padaku.
Setiap melihat bunga itu aku selalu mengingatmu. Rasanya aku mau menertawai
diriku sendiri ini. Aku benar-benar menyayangimu yang awalnya aku ragu padamu.
Hari
ini aku tak mendengar kabarmu, Aku berusaha menghubungimu tapi nomormu sama
sekali tidak aktif. Aku benar-benar sedih, aku mengirah kalau kau sudah tak
menyayangku lagi. Tapi tiba-tiba hpku berbunyi ,aku melihat itu telpon darimu, aku mengangkatnya. Kau mengatakan ‘’maaf hari ini aku tak menghubungimu, aku
ada urusan yang sangat penting. Aku berusaha mengerti itu, aku juga tak ingin selalu marah
untuk hal-hal yang kecil. Aku ingin belajar darimu, katamu aku harus bisa
menjadi lebih dewasa.
Setelah itu, 2 bulan kemudian
penyakitku kambuh lagi. Aku selalu pingsan dan jatuh sakit. Kau datang dan
senantiasa menemani aku di rumah sakit. Setiap malam, aku menangis apakah
hidupku ini sudah tak lama lagi ? yang
paling membuat aku sedih itu , karena kau yang selalu ada di sampingku. Aku
merasah kasihan karena aku kau menghabiskan banyak waktumu di rumah sakit hanya
untuk menjaga aku dan memberia aku semangat. Aku benar-benar
merasah kau adalah sosok orang yang di kirikkan Tuhan untuk menjagaku.
Keesokan harinya mama dan papa datang katanya
aku harus ke luar negeri untuk dioperasi, awalnya aku tak mau karena aku fikir
aku sudah tak banyak memiliki waktu lagi. Hari itu juga aku ke luar negeri. Sebelumnya
aku menulis surat untukmu dan menitipnya
pada bibi. Ku harap setelah kau membaca surat itu, kau akan tahu semua isi
hatiku. Aku tak memberitahumu kalau hari ini aku ke luar negeri. Pagi itu kau
ke rumah sakit, tapi aku sudah tak ada di kamar aku menginap kemarin. Kau lalu
pergi ke rumah bibi dan menanyakan aku. Bibi memberimu sepucuk surat. Surat
yang tampak biasa di lihat namun memiliki isi yang mendalam
Di
dalam surat itu tertulis.
Untuk Hafid
Mungkin setelah kau membuka dan membaca surat
ini, aku sudah tak ada lagi di sampingmu. Aku minta maaf, aku tak
memberitahukanmu bahwa aku harus ke luar negeri untuk berobat. Sebenarnya aku
tak ingin pergi ,aku ingin menghabiskan sisa hidupku ini bersamamu, walaupun
hanya sedetik ku ingin di akhir hidupku aku melihatmu tersenyum padaku.
Denganmu rasanya tlah kutemukan arti hidup ini yaitu betapa indahnya jika kita
saling menyayangi dalam ketulusan hati, betapa bahagianya jika saling berbagi
dalam suka maupun duka.
Hafid, Mungkin aku salah. Aku ingin
mengatakan dari hati aku yang paling dalam kalau aku sekarang benar-benar
menyayangimu dan yakin padamu, kau mampu ada dalam setiap hariku, kau mampu
mebuat aku tersenyum dan membuat aku menjadi lebih kaut menghadapi hidup ini.
Kau tahu, aku menyangimu tidak hanya kemarin
dan untuk hari ini. tapi aku menyayangimu setiap hari dan untuk selamanya.
Jika memang aku sudah tak ada, aku harap kau mampu menyimpan kenangan ini
meski hanya dalam bentuk memori. Aku senang di setiap aku sedih, kau selalu
bisa meminjamkan pundakmu untuk aku tempati menangis.
Hafid, ku berharap ada seseorang yang lebih
baik dariku, yang mampu dan senantiasa membuatmu tersenyum karena aku akan
selalu menyangimu kapan dan di manapun aku berada. Jika kita tak di takdirkan
untuk hidup bersama di dunia ini, mungkin disurga dan aku akan senantiasa
menunggumu di pintu surga. Aku pergi membawa semua kenangan kita, aku akan
menyimpannya di lubuk hatiku yang paling dalam sebagai MEMORI TERINDAH.
Salam rindu
Hafizah
(orang yang menyanyagimu)
Itu
adalah surat terakhir untuk hafid, saat itu aku dan dia tak pernah pernah
bertemu lagi.
Entah
kapan kami akan bersama-sama lagi, melukis kisah dan kenangan indah lagi.
Entah kapan aku dan dia akan tertawa bersama lagi, dan entah kapan aku bisa
melihat senyum dia lagi .
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus